Jika seseorang merasa bahawa dirinya mendapat tekanan hingga batas ketidaksanggupan untuk dipikulnya maka semua yang ada dihadapannya menjadi hampa, ia merasa yang dilakukan tidak membawa perubahan apapun sehingga ia berputus asa. Putus asa merupakan sifat buruk pada diri kita jika ditimpa musibah menjadi kehilangan semangat untuk hidup, kehilangan semangat untuk bekerja & malakukan aktiviti harian, timbul perasaan sedih, merasa bersalah, lambat berpikir, menurunnya daya tahan tubuh, mudah jatuh sakit kerana yang ada hanyalah pandangan kosong seolah-olah terhimpit oleh beban yang sangat berat berada dibahunya sehingga putus asa meracuni kehidupan kita. 'Manusia tidak jemu memohon kebaikan dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa dan putus harapan.' QS. Fushilat : 49).
Ada dua faktor yang menyebabkan keputusasaan. Pertama, tekanan eksternal. Tekanan eksternal adalah halangan dan faktor utama yang mampu memancing respon dari dalam diri seseorang. Peristiwa seperti konflik keluarga, kehilangan orang yang dicintai, jatuh sakit, kehilangan pekerjaan itulah tekanan eksternal yang mampu memicu kondisi diri kita menjadi kecewa, marah dan putus asa. Faktor kedua yang mengakibatkan depresi dan menjadi putus asa, kecewa, kehilangan semangat untuk menjalani kehidupan adalah berpunca di dalam diri kita sendiri iaitu lemahnya ketahanan diri.Setiap peristiwa apapun yang menimpa kita belum tentu mengakibatkan respon yang sama kerana ketahanan diri dan kualiti kesihatan jiwa individu masing-masing berbeza. Bagi orang yang memiliki ketahanan diri yang kuat maka kekecewaan, marah dan putus asa dapat dikawal dalam waktu yang cukup lama sedangkan bagi mereka yang lemah ketahanan dirinya maka kekecewaan, marah dan putus asa begitu mudah muncul. Persoalan depresi & keputusasaan sering terjadi dalam diri seorang maupun kehidupan berumah tangga yang cenderung pragmatis, materialistik dan jauh dari tuntunan agama. Ketika harta, jabatan dan status sosial lebih menjadi tujuan utama dalam hidup, mengejar dan berjuang habis-habisan bersamaan keimanan kepada Allah sangatlah tipis maka lebih berpotensi mudah putus asa. Putus asa bagaikan racun yang paling keras menyelubungii sekujur tubuh dan merosakkan seluruh organ dalam. Penderitaan yang ditimbulkan rasa putus asa akan berlanjutan sampai wajah anda menimbulkan kerutan-kerutan ketuaan. Sampai orang-orang disekitar kita hampir tidak mengenali anda dengan baik. Wajah anda nampak lebih tua.
Lantas bagaimana cara yang kita boleh lakukan bagi mengatasi tekanan eksternal kehidupan & menguatkan ketahanan diri? Depresi maupun tekanan eksternal dalam kehidupan sehari-harian bolah memberikan kesan positif bagi anda maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, berhentilah untuk mengeluh, lakukanlah apa yang anda boleh lakukan. Kedua, bersyukurlah dengan kehidupan anda yang sekarang. Ketiga, memohon pertolongan Allah dengan solat dan sabar maka hal itu memberikan kekuatan ketahanan diri anda sehingga seberat apapun tekanan eksternal, kegagalan dalam usaha, bisnes, karier dan perjuangan hidup, tidak akan membuat anda putus asa dalam mengharungi kehidupan. Ketaqwaan anda kepada Allah yang menjadikan anda kuat dalam menghadapi tekanan kehidupan sebesar apapun sehingga boleh menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 'Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya.' (QS. Ath-Thalaq : 4).
wallahua'lam...
sumber dri M. Agus Syafii